Paduan Timbal Dan Bismut: Logam Berat Bahan Pendingin Reaktor Nuklir

Timbal (Pb) dan Bismut (Bi) ialah logam yang masing-masing mempunyai nomor atom yang sama-sama bertetangga (82 dan 83), yang mempunyai peranan penting pada tehnologi reaktor nuklir. Ke-2  komponen itu dikenali sebagai logam berat dengan citra negatif dalam masyarakat, khususnya Pb karena karakternya yang beracun untuk badan kita.

Slot terpercaya di indonesia Meski begitu, ke-2  logam berat itu bisa berguna sebagai salah satunya calon bahan pendingin reaktor nuklir angkatan IV yang dikelompokkan sebagai reaktor angkatan maju, ingat reaktor nuklir komersil terkini sekarang masih pada barisan angkatan III+.

Sekarang ini, reaktor angkatan IV masih juga dalam tahapan peningkatan dan ditarget akan dikomersialkan sesudah tahun 2030. Keunggulan dari reaktor angkatan IV dibanding angkatan awalnya ialah semakin aman, lebih ekonomis, dan tahan pada kemungkinan bahan bakar nuklir disalahpergunakan oleh barisan teroris.

Agen slot terpercaya Disaksikan dari sejarahnya, pemakaian gabungan Pb dan Bi bukan tehnologi baru di bagian tehnologi nuklir. Gabungan biner ini sudah lama dipakai sebagai pendingin pembangkit nuklir pada kapal selam yang dibikin oleh Uni Soviet di tahun 1960an.

Namun, di tahun 1968 tipe kapal selam ini alami kecelakaan karena terjadi ketidakberhasilan mekanisme pendingin yang disebabkan karena korosi pada Pb-Bi. Bersamaan dengan perkembangan jaman, pengetahuan untuk menghambat korosi pada Pb-Bi dengan lakukan kontrol oksigen dengan aktif dan pemilihan material susunan yang pas membuat pemakaian Pb-Bi untuk pembangkit komersil jadi paling prospektif.

Gabungan Pb dan Bi dengan formasi sejumlah 44,5% Pb dan 55,5% Bi sebagai gabungan biner yang dikenali sebagai Pb-Bi eutektik. Gabungan ini mempunyai titik leleh yang semakin lebih rendah bila dibanding gabungan dengan formasi Pb-Bi yang lain, yakni sejumlah 123,8°C untuk titik leleh dan sejumlah 1670°C untuk titik didih.

Rendahnya titik leleh dan tingginya titik didih mempermudah pemakaian Pb-Bi, baik pada keadaan operasi atau saat perawatan, hingga tidak butuh dikasih penekanan tinggi sama dalam reaktor konservatif berpendingin air yang terdapat sekarang ini.

Keunggulan lain dari Pb-Bi eutektik ialah bisa menghindari reaktor nuklir dari kecelakaan yang disebabkan karena kehilangan bahan pendingin sama dalam kasus Three Miles Island dan Fukushima. Disamping itu, Pb-Bi tidak meletus bila terjadi contact langsung dengan udara atau air sama seperti yang terjadi pada natrium.

Tambahan info, logam natrium disodorkan sebagai salah satunya bahan pendingin pada reaktor angkatan IV selainnya Pb-Bi, garam cair (molten salt), gas, dan air super krisis. Pemakaian Pb-Bi eutektik sebagai bahan pendingin mengakibatkan reaktor nuklir mempunyai beberapa feature keamanan pasif. Satu diantaranya ialah kekuatan reaktor untuk menyirkulasikan bahan pendingin dengan alami tanpa kontribusi pompa.

Bukan hanya diprediksikan sebagai bahan pendingin pada reaktor nuklir pemroduksi daya, Pb-Bi eutektik diprediksikan untuk dipakai sebagai bahan pendingin sekalian material sasaran spalasi pada Accelerator Driven Sistem (ADS). ADS sebuah alat yang dipakai untuk mentransmutasikan aktinida minor seperti Americium, Neptunium, dan Curium yang terdapat di dalam sampah bahan bakar nuklir. Pemakaian ADS dilaksanakan untuk kurangi waktu paruh aktinida minor yang lama dengan merubahnya jadi element atau isotop yang lain yang mempunyai waktu paruh lebih pendek.

 

error: Content is protected !!