Concorde, Mungkinkah Ada Penggantinya?

Sudah pernahkah beberapa teman dengar narasi mengenai Concorde, pesawat yang sanggup terbang 2x bisa lebih cepat dari kecepatan suara? Sekarang pesawat itu cuma bisa dicicipi keelokannya di museum. Pesawat yang populer pada zaman 70-an sampai 90-an ini stop beroperasi semenjak 24 Oktober 2003.

Situs slot online Beragam factor jadi argumen kenapa pesawat ini tak lagi bekerja. Salah satunya ialah pemakaian bahan bakar yang boros, suara berisik dari mesin saat terbang rendah, sampai suara keras yang dibuat saat pesawat ini terbang melewati kecepatan suara.

Ulasan ini kali akan mengutamakan pada suara keras yang diakibatkan, ataupun lebih dikenali istilah sonic boom. Sonic boom adalah suara yang dibuat terkait ada gelombang kejut saat sebuah benda bergerak melewati kecepatan suara. Kita kupas dahulu sedikit mengenai apakah itu gelombang yang menjalar pada suatu media. Lihat contoh gambar tetes air. Tetes air pada permukaan yang tenang akan mengakibatkan gelombang yang menjalar menjauhi dari pusat tetes air itu.

Situs slot terpercaya Dengan analogi yang serupa, kita bisa memunculkan gelombang pada udara yang berada di sekitaran kita. Sebagai contoh, dengan lakukan style dorong ke udara dengan cepat, akan tercipta sesuatu susunan dengan sejumlah partikel gas yang sedikit termampatkan. Susunan ini akan menjalar menjauhi dari sumber masalah.

Saat susunan ini menjalar, ada peralihan besaran termodinamika seperti suhu, penekanan, atau massa tipe pada partikel gas yang dilaluinya. Besarnya kecepatan perambatan susunan ini tergantung pada media yang dilewatinya, yang bisa kita misalnya sebagai Vwave. Kita dapat meluaskan kasus itu saat masalah yang dibuat sebagai masalah periodik yang tercipta pada suatu waktu.

Apa jalinan di antara keterangan mengenai gelombang dan suara? Pada intinya, suara sebagai gelombang longitudinal, yang arah getarannya sejalan dengan perambatan masalah. Tetapi, karena kebatasan telinga kita, tidak seluruhnya gelombang longitudinal dapat kita dengar. Ada banyak hal sebagai pemasti apa telinga kita bisa mendefinisikan gelombang itu sebagai suara atau mungkin tidak. Salah satunya ialah amplitudo yang cukup buat getarkan gendang telinga, dan frekwensi gelombang itu yang ada dalam range 20-20000 Hz.

Hal yang semakin lebih memikat buat dilihat ialah saat sumber masalah ini ikut bergerak, dengan kecepatan Vsource. Peristiwa ini dikenali sebagai dampak Doppler. Dalam peristiwa ini, frekwensi gelombang yang sampai ke yang menerima akan berlainan dengan frekwensi yang sebetulnya dibuat oleh sumber.

Dalam masalah ini, kita memandang jika sumber masalah sebagai benda titik hingga intensif masalah yang dibuat juga lumayan kecil. Kasus berlebihan terjadi saat Vsource = Vwave, yaitu muka gelombang akan bergabung di satu titik hingga terbentuklah gelombang dengan intensif tinggi sekali dan dapat disebutkan frekwensinya tidak sampai. Berikut yang dikenali gelombang kejut.

Pada umumnya, gelombang kejut bisa disimpulkan sebagai sesuatu susunan tipis tempat ada ketidaksamaan besaran termodinamika yang cukup berarti pada ke-2  segi yang mengapit gelombang kejut itu. Saat Vsource > Vwave, gelombang atau masalah yang dibuat oleh sumber akan ketinggalan ada di belakang sumber. Ini mengakibatkan info mengenai hadirnya sumber itu tidak dijumpai oleh object di depannya, sampai sumber itu betul-betul melalui object itu.

Lebih jauh kembali, muka gelombang yang tercipta akan bergabung di suatu wilayah yang disebutkan Mach front, dengan intensif gelombang yang lumayan besar. Saat sumber masalah tiba dari benda yang lumayan besar, intensif awalnya masalah akan jadi lumayan besar, hingga kelompok gelombang-gelombang itu bisa membuat gelombang kejut pada kasus Vsource > Vwave. Berikut yang terjadi pada Concorde dan beragam pesawat supersonik yang lain.

Lalu, apa gelombang kejut ini bisa diinterpretasikan sebagai suara oleh telinga kita? Tidakkah gelombang kejut ini sebagai satu pulsa gelombang saja, hingga dia tidak mempunyai frekwensi? Pertanyaan ini bisa diterangkan memakai alih bentuk Fourier. Lewat alih bentuk ini, satu stimulan signal bisa dirinci jadi kelompok gelombang secara beragam frekwensi dan amplitudonya hingga gelombang itu sama-sama hilangkan di semua titik, terkecuali di posisi stimulan itu. Tersebut kenapa gelombang kejut bisa kedengar oleh telinga kita.

Selainnya bisa diakibatkan oleh object yang meluncur melewati kecepatan suara, gelombang kejut bisa dibuat dengan cara lain. Misalnya, ledakan tabung gas atau saat balon meledak. Awalnya, udara dalam balon mempunyai penekanan yang semakin lebih tinggi dibanding udara sekelilingnya. Saat sesesuatu waktu balon itu meledak, udara bertekanan tinggi didalamnya akan berjumpa dengan udara bertekanan rendah disekelilingnya. Karena ketidaksamaan penekanan yang cukup berarti ini, gelombang kejut bisa terjadi. Istilah “kejut” cukup logis, kan? Udara disekitaran balon kaget akan kehadiran udara bertekanan tinggi yang tiba secara mendadak. Dari keterangan ini, apa beberapa teman mempunyai bayang-bayang bagaimana bunyi concorde saat melalui kita? Beberapa teman bisa secara mudah temukannya di Youtube.

Apa kita dapat menyaksikan pesawat supersonik komersil seperti Concorde kembali mengudara? Jawabnya ialah memungkinkan, tapi tidak dalam kurun waktu dekat. Beragam usaha dilaksanakan untuk meminimalisir sonic boom, satu diantaranya dengan memakai ide biplane (dua lapis sayap). Tetapi, sampai sekarang ini komposisi baiknya masih juga dalam tahapan riset karena perform yang buruk sekali saat terbang di bawah kecepatan suara.

Beberapa perusahaan sedang berlomba agar selekasnya kembali menerbangkan pesawat supersonik komersil, seperti Aerion dan Boom. Silahkan kita nantikan lanjutan ceritanya. Mudah-mudahan kita dapat nikmati rasanya terbang memakai pesawat supersonik, tentu saja pesawat supersonik yang tidak bising.

error: Content is protected !!